Hidup sama persis seperti tuts pada piano. Bahkan tuts yang hitam, bila dimainkan dengan tepat, akan menghasilkan musik

Kamis, 14 April 2011

Seperti Ilusionis Terkenal

Dulu aku pernah berharap untuk bisa seperti Deddy Corbuzier

Punya kemampuan untuk mendengarkan apa yang orang lain pikirkan

Bisa tahu semua kalimat yang akan mereka katakan

Mengantisipasi semua hal yang dapat orang-orang lakukan

Membuat mereka berdecak, kagum tak keruan-keruan

Hebat karena sesuatu yang tak terkatakan

Bukankah itu kemampuan yang hebat?

Tapi Tuhan nggak pernah ngasih aku bakat itu

Yang dia kasih cuma telinga

Jelas bukan karena dia pelit, bukan juga gara-gara kepengen hidupku sulit

Dia cuma ngasih telinga, supaya aku mendengarkan dengan ikhlas

Setiap kata yang ada, setiap suara yang tercipta

Supaya aku tetap bisa merasakan berbagai macam hal dengan cara yang sederhana

Supaya aku bisa dengar suaramu

Supaya aku tahu apa yang kamu inginkan, apa yang kamu katakan

Supaya aku bisa dengar semua kisahmu

Supaya aku tahu apa yang kamu impikan, apa yang kamu harapkan

Supaya aku, dengan cara yang mudah dijelaskan,

Bisa jadi seperti yang kamu inginkan

Jadi, Sayang, mulailah bercerita

-Ditulis jam dua malam, setelah jalan-jalan insomnia yang melelahkan-

Tidak ada komentar: