
Selasa, 26 April 2011
127 Hours

Rabu, 20 April 2011
Ya
Kamis, 14 April 2011
Seperti Ilusionis Terkenal
Dulu aku pernah berharap untuk bisa seperti Deddy Corbuzier
Punya kemampuan untuk mendengarkan apa yang orang lain pikirkan
Bisa tahu semua kalimat yang akan mereka katakan
Mengantisipasi semua hal yang dapat orang-orang lakukan
Membuat mereka berdecak, kagum tak keruan-keruan
Hebat karena sesuatu yang tak terkatakan
Bukankah itu kemampuan yang hebat?
Tapi Tuhan nggak pernah ngasih aku bakat itu
Yang dia kasih cuma telinga
Jelas bukan karena dia pelit, bukan juga gara-gara kepengen hidupku sulit
Dia cuma ngasih telinga, supaya aku mendengarkan dengan ikhlas
Setiap kata yang ada, setiap suara yang tercipta
Supaya aku tetap bisa merasakan berbagai macam hal dengan cara yang sederhana
Supaya aku bisa dengar suaramu
Supaya aku tahu apa yang kamu inginkan, apa yang kamu katakan
Supaya aku bisa dengar semua kisahmu
Supaya aku tahu apa yang kamu impikan, apa yang kamu harapkan
Supaya aku, dengan cara yang mudah dijelaskan,
Bisa jadi seperti yang kamu inginkan
Jadi, Sayang, mulailah bercerita
-Ditulis jam dua malam, setelah jalan-jalan insomnia yang melelahkan-
Senin, 11 April 2011
My April
Elok benar ia di mulutku, juga dikulitku. Aku jatuh cinta pada angin dan gerimis di bulan ini: berhembus perlahan, merintik dengan tenang. Aku menyukai fakta bahwa birthstone untuk bulan ini adalah Intan: substansi terkeras, terkuat dan terindah di alam. Inevitably strong.
Sungguh April adalah bulan yang paling kusukai. Pagi dimulai dengan mentari yang tak panas juga tak dingin. Siang menyambut dengan langit dan rayuan mendungnya. Sorenya, bila gerimis tak sedang bermain, maka matahari tenggelamnya akan sangat indah, jingga kemerahan atau ungu kebiruan. Biru langitnya begitu menggoda.
Bulan ini, April yang hujannya bermain rinai, menyambut kelahiranku.